Pages

Kamis, 01 Desember 2011

Isu-isu Akidah












Bismillâhi ar-Rahman ar-Rahim

Dengan Nama Allah
Yang Mahakasih dan Mahasayang


قَالَ رَسُول الله (صلّی الله عليه وَ آله):
 اِنِّي تَارِكٌ فِيكُمُ الثَّقَلَيْنِ: كِتَابَ الله،ِ وَ عِتْرَتِي اَهْلَ بَيْتِي، مَا اِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا لَنْ تَضِلُّوا اَبَدًا، وَانَّهُمَا لَنْ يَفْتَرِقَا حَتیّ يرِدَا عَلَيَّ الْحَوْضَ.
(صحيح مسلم، ج۷، ص۱۲۲، سنن دارمي، ج۲، ص۴۳۲، مسند احمد، ج۳، ص۱۴، ۱۷، ۲۶، ۵۹، ج۴، ص۳۶۶، ۳۷۱، ج۵، ص ۱۸۲، مستدرك حاكم، ج۳، ص۱۰۹، ۱۴۸، ۵۳۳، و....)
Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Aku tinggalkan pada kalian dua pusaka, Kitabullah dan Itrahku (Ahlul Bait), selama kalian berpegang teguh kepada keduanya, kalian tidak akan tersesat selamanya. Dan keduanya tidak akan berpisah sampai bertemu denganku di telaga Haudh.
(Shahih Muslim, jilid 7, hal. 122; Sunan Darâmi, jilid 2, hal. 432; Musnad Ahmad, jilid 4, hal. 14, 17, 26, 59, jilid 4, hal 466, 471, jilid 5, hal. 182; Mustadrak al-Hakim, jilid 4, hal. 109, 148, 533 dan..)














MENJAWAB 110 ISU AKIDAH
Masalah-masalah Kontemporer  seputar Ketuhanan, Keadilan Ilahi,
Al-Qur'an, Kenabian, Imamah  dan Hari Kiamat.























MENJAWAB 110 ISU AKIDAH
Masalah-masalah Kontemporer  seputar Ketuhanan, Keadilan Ilahi,
Al-Qur'an, Kenabian, Imamah  dan Hari Kiamat.








Dari: Tafsir Namuneh,
karya Ayatullah Makarim Syirazi.
Disadur oleh: Muhammad Husaini Husaini et. al
Alih Bahasa: A. Kamil


Penerbit
MAJMA JAHANI AHLUL BAIT


























MENJAWAB 110 ISU AKIDAH
Masalah-masalah Kontemporer  seputar Ketuhanan, 
Keadilan Ilahi, Al-Qur'an, Kenabian, Imamah  dan Hari Kiamat.

Penulis: Ayatullah al-Uzhma Makarim Syirazi
Penerjemah: A. Kamil
Penyunting 1: Syamsul Arif
Penyunting 2: Ammar Fauzi
Tata-letak: Abu ‘Ali Akbar
Tema: Teologi
Penerbit: Divisi Budaya Majma Jahani Ahlul Bait as.
Cetakan: Pertama
Percetakan: Isra’
Tiras: 3000 Exp.
Tahun diterbitkan: 1426 H /2006
ISBN: 964-529-065-1









DAFTAR ISI

SEKAPUR SIRIH PENERBIT – XII
SEPATAH KATA DARI AYATULLAH AL-‘UZHMA MAKARIM SYIRAZI – XIV
SEKAPUR SIRIH DARI PENYADUR – XVI

USHULUDDIN
MENGENAL ALLAH
1. Mengapa Kita Perlu Membahas Masalah ma’rifatullah? – 1
2. Apakah Agama Muncul dari Ketakutan ataukah Kebodohan, ataukah dari Gejala-gejala Dua Faktor ini? – 7
3. Mengapa Dzat Tuhan tidak Dapat Dipahami? – 14
4. Apakah Pencipta juga Memiliki Pencipta? –17
5. Bagaimana Kita Beriman kepada Tuhan Yang Gaib? – 20
6. Apakah Tauhid Dzat, Tuhid Sifat, Tauhid Fi’il, dan Tauhid Ibadah itu? – 29
7. Mengapa Agama itu Perkara Fitri? – 32
8. Kerusakan apakah yang akan Terjadi bilamana Tuhan yang Berkuasa itu Banyak? – 40
9. Apakah Maksud dari liqâ’ullah? – 42
10. Apakah Maksud dari wajhullah? – 45
11. Apakah Maksud dari Sifat Jalâl dan Jamâl? – 45
12. Apakah Maksud dari Cinta dalam kaitannya dengan Tuhan? – 46
13. Apakah Hakikat Kehendak (irâdah) Tuhan itu? – 47
14. Apakah Maksud dari Kalam Tuhan? – 49
15. Apakah Maksud dari Marah dan Murka Allah Swt.? – 50
16. Apakah Mungkin Allah Swt. Diindra? – 50
17. Apakah Maksud dari ‘Arsy Tuhan? – 53
18. Apakah Perjanjian Alam dzar itu? – 57
19. Apakah Maksud dari Petunjuk dan Kesesatan dari Tuhan? – 58
20. Apakah Maksud dari Bertasbihnya segala sesuatu di alam semesta? – 64
21. Bagaimana Menjabarkan Ilmu Tuhan tentang Kejadian-kejadian yang akan Datang? – 68
22. Mengapa Taubat Orang yang Murtad secara Fitri tidak Diterima? – 71
23. Mengapa Kita Menengadahkan Tangan ke Langit ketika Berdoa? – 73

KEADILAN ILAHI
24. Apakah Perbedaan Natural Manusia Sesuai dengan Prinsip Keadilan? – 76
25. Apakah Perbedaan Rezeki di Tengah Masyarakat Sesuai dengan Prinsip Keadilan? – 78
26. Apakah Filsafat dari Musibah yang Kerap Menimpa Kehidupan Manusia? – 81
27. Mengapa Tuhan Menciptakan Setan? – 86
28. Apakah Keabadian di dalam Neraka Selaras dengan Keadilan Ilahi? – 89

KONSEP KENABIAN
29. Apakah Berakhirnya Silsilah Kenabian Selaras dengan Cara Manusia Menempuh Jalan Kesempurnaan? – 93
30. Apakah Ajaran yang Dimiliki oleh Nabi saw. sebelum Diutus sebagai Nabi? – 94
31. Apa Perbedaan antara Kenabian (nubuwah), Kepemimpinan (imâmah) dan Kerasulan (risâlah)? – 96
32. Bagaimana Mungkin Kenabian dan Imâmah Diperoleh pada Usia Belia? – 97
33. Apakah Hakikat Wahyu yang Serbamisteri itu? – 99
34. Benarkah Nabi saw. itu seorang yang ummi? – 103
35. Apakah Tujuan dari Mi’raj? – 106
36. Apakah Mi’raj Sejalan dengan Perkembangan Sains Dewasa ini? – 107
37. Apakah Kemaksuman Para Nabi Berdimensi Jabr (Determinasi)? - 110
38. Apakah Perbedaan antara Mukjizat dan Kekuatan Supranatural Para Penyihir serta Petapa? – 114
39. Tidakkah Kelahiran Nabi Isa a.s. hanya dari Seorang Ibu Bertentangan dengan Sains Mutakhir? – 118
40. Apabila Ajaran Nabi Musa a.s. Sempurna, Apakah Nilai Ajaran Kristen dan Islam? – 119
41. Apakah Mukjizat “Membelah Bulan” Dapat Ditafsirkan oleh  Sains Modern? – 120
42. Apakah Perbedaan antara Ilmu Gaib Para Nabi dan Ramalan Para Dukun dan Petapa? – 124  
43. Bagaimana Mengkompromikan Sebagian Ayat atau Riwayat yang  Menafikan Keberasalan Ilmu Gaib dari Tuhan dengan Sebagian Ayat atau Riwayat yang Menetapkannya? – 125
44. Siapakah Ruhul Kudus itu? – 131
45. Mengapa Para Nabi Muncul dari Kawasan-kawasan Tertentu? – 132
46. Apakah Nabi Ayyub a.s. Menderita Penyakit yang Menjijikkan? – 135
47. Apakah Filsafat Banyaknya Istri Nabi saw.? – 136   

AL-QUR’AN
48. Bagaimana Al-Qur’an Dapat Menjadi Sebuah Mukjizat? – 139
49. Apakah Al-Qur’an Membenarkan Kandungan Taurat dan Injil? – 145
50. Apakah Penghimpunan Al-Qur’an ke dalam Bentuk Kitab Dilakukan pada Masa Nabi saw. atau Sepeninggal Beliau? – 147
51. Mengapa Haram Hukumnya Memberikan Al-Qur’an kepada Orang Kafir? – 150

IMÂMAH
52. Sejak Kapan Imâmah Menjadi Isu? – 152
53. Apakah Wilâyah Takwînî dan Wilâyah Tasyrî’î itu? – 154
54. Apakah Hakikat Bai’at itu? Dan apakah Perbedaannya dengan Pemilihan Umum? – 157
55. Apakah Bai’at Memiliki Peran dalam Legitimasi Kepemimpinan Seorang Nabi atau Imam? – 158
56. Apakah Filsafat Intizhâr (Penantian) itu? – 159

HARI KIAMAT (MA'ÂD)
57. Apakah Argumentasi Rasional atas Kejadian Hari Kiamat? – 170
58. Apakah Ruh itu, dan Bagaimana Membuktikan Kesejatian Ruh? – 175
59. Apakah Para Penemu Mendapatkan Ganjaran Ilahi? – 194
60. Apakah Catatan Amal  dan Filsafat Keberadaannya? – 199
61. Apakah Timbangan Amal di Hari Kiamat itu? – 202
62. Apakah Hakikat Jembatan  (Shirâth) itu? – 203
63. Apakah Filsafat Syafa'at itu? Apakah Syafa’at merupakan Pendorong untuk Melakukan Dosa? – 207
64. Apakah Terdapat Kontradiksi antara Tauhid dan Syafa’at? – 212

FURU’UDDIN
65. Apakah Rahasia Perubahan Kiblat? – 220
66. Apakah Filsafat Shalat itu? – 221
67. Mengapa Kita harus Melakukan Shalat pada Waktu-waktu Tertentu? – 232
68. Apakah Filsafat Puasa? – 232
69. Apakah Pemberian Separuh Khumus secara Khusus kepada Bani Hasyim Merupakan  Diskriminasi? – 237
70. Apakah Filsafat Zakat? – 240  
71. Apakah Filsafat Haji dan Rahasia yang Dikandungnya? – 242
72. Apakah Hak-hak yang Diberikan  Islam kepada Kaum Wanita? – 253
73. Apakah Filsafat Hijab? – 258
74. Bagaimana Islam Memperbolehkan Hukuman Fisik terhadap  Wanita? – 267
75. Mengapa Poligami Dibolehkan bagi Pria, tidak bagi Wanita? – 269
76. Apakah Maksud dari Keadilan sebagai Syarat Poligami? – 275
77. Apakah Filsafat Masa ‘Iddah? – 279
78. Apakah Filsafat Pengharaman Judi? – 279 
79. Apakah Menyanyi itu, dan apakah Filsafat Pelarangannya? – 282
80. Apakah Filsafat Pengharaman Zina? – 287
81. Apakah Filsafat Pengharaman atas Hubungan Homoseks? – 289
82. Apakah Filsafat Pengharaman Minuman Beralkohol (Memabukkan)? – 292
83. Apakah Filsafat Larangan Bersetubuh dengan Wanita yang sedang Menjalani Masa Menstruasi? – 297
84. Apakah Filsafat Haramnya Pernikahan dengan Muhrim? – 298 
85. Apakah Tujuan dari Penciptaan Manusia? – 304
86. Mengapa Allah tidak Menciptakan Manusia secara sempurna dari Sejak Awal Penciptaannya? – 307
87. Apakah Tujuan dari Kesempurnaan Manusia? – 308
88. Mengapa Allah Swt. Menguji Manusia? – 309
89. Siapakah yang Dimaksud dengan Setan di dalam Al-Qur’an? – 312
90. Apakah Hakikat Jin itu? – 313
91. Apakah Hakikat Malaikat itu? – 318
92. Apakah Hakikat dan Filsafat Tawakal? – 323
93. Apakah Filsafat Doa? – 327
94. Mengapa Doa Kita Kadang-kadang tidak Dikabulkan? – 331
95. Apakah Hakikat Mimpi itu? – 334
96. Apakah yang Dimaksud dengan Sunnatullah? – 337
97. Apakah Hukum qishash Bertentangan dengan Akal dan Naluri Manusia? – 338
98. Tidakkah Hukuman Potong Tangan Mengandung Kekejaman? – 342
99. Siapakah Dzul Qarnain itu? – 346 
100. Mengapa Sebagian Orang Zalim dan Pendosa malah Hidup dalam Nikmat dan tidak Mendapatkan Hukuman? – 355
101. Mengapa Bangsa-bangsa yang tidak Beriman Hidup serbaada dan senang? – 357
102. Jika Rezeki telah Dibagikan kepada Seluruh Makhluk, Mengapa Sebagian Orang Menderita Kelaparan? – 361
103. Apakah Kriteria Dosa-dosa Besar? – 362
104. Mengapa Kita harus Menyebut Nama Allah ketika Hendak Menyembelih binatang? – 363
105. Apakah yang Dimaksud dengan Penyaksian Kalbu (Mukâsyafah dan Musyâhadah)? – 364
106. Apakah Korelasi antara telah Dibagikannya Rezeki oleh Allah dan Usaha Manusia untuk Menjalani Kehidupan? – 367
107. Apakah Kisah Ashabul Kahfi Sesuai dengan Ilmu Pengetahuan Modern? – 369
108. Apakah yang Dimaksud dengan Tujuh Langit? – 376
109. Apakah Hancurnya Tata Surya Matahari dan Bintang pada Saat Kiamat Sesuai dengan Sains Modern? – 378
110. Apakah Tujuan dari Taqiyah? – 381


















SEKAPUR SIRIH  DARI PENERBIT
Khazanah Ahlul Bait a.s. yang tersimpan utuh di dalam madrasah mereka dan hingga sekarang tetap terpelihara dengan baik, merupakan universitas lengkap yang meliputi berbagai cabang ilmu-ilmu Islam. Madrasah ini telah mampu mendidik jiwa-jiwa yang siap menggali pengetahuan dari khazanah itu dan mengetengahkannya kepada umat dan ulama-ulama besar Islam; pembawa risalah Ahlul Bait a.s. yang mampu menjawab secara argumentatif segala keraguan dan persoalan yang dilontarkan oleh berbagai mazhab dan aliran pemikiran, baik dari dalam maupun dari luar Islam.
Berangkat dari tugas-tugas yang diemban, Majmâ Jahâni  Ahlul Bait  (Lembaga Internasional Ahlul Bait)  berusaha mempertahankan kemuliaan risalah dan hakikatnya dari serangan berbagai  golongan dan aliran yang memusuhi Islam; dengan cara mengikuti jejak Ahlul Bait a.s. dan penerus mereka yang senantiasa berusaha menjawab berbagai tantangan dan tuntutan, serta berdiri tegak di garis depan perlawanan sepanjang masa.
Khazanah yang terpelihara di dalam kitab-kitab ulama Ahlul Bait a.s.  itu tidak ada tandingannya, karena kitab-kitab tersebut disusun di atas landasan logika dan argumentasi yang kokoh, jauh dari sentuhan hawa nafsu dan fanatisme buta. Mereka pun mengetengahkan karya-karya ilmiah yang dapat diterima oleh akal dan fitrah yang bersih kepada kalangan ulama dan pakar.
Berbekal kekayaan pengalaman, Lembaga Internasional Ahlul Bait berupaya mengajukan metode baru kepada para pencari kebe-naran melalui berbagai tulisan dan karya ilmiah yang disusun oleh para penulis kontemporer yang komit pada khazanah Ahlul Bait a.s., dan oleh para penulis yang telah mendapatkan karunia Ilahi untuk mengikuti ajaran mulia tersebut. Di samping itu, Lembaga ini berupaya meneliti dan menyebarkan berbagai tulisan bermanfaat, hasil karya ulama Syi'ah terdahulu, agar kekayaan ilmiah ini menjadi mata air bagi pencari kebenaran yang mengalir ke segenap penjuru dunia, di era kemajuan intelektual yang telah mencapai kema-tangannya, sementara interaksi antarindividu semakin terjalin demikian cepatnya, hingga terbuka pintu hatinya dalam menerima kebenaran tersebut melalui madrasah Ahlul Bait a.s.
Akhirnya, kami mengharap kepada para pembaca yang mulia; kiranya sudi menyampaikan berbagai pandangan, gagasan dan kritik konstruktif demi berkembangannya lembaga ini di masa-masa mendatang. Kami juga mengajak kepada berbagai lembaga ilmiah, ulama, penulis dan penerjemah untuk bekerja sama dengan kami dalam upaya menyebarluaskan ajaran dan khazanah Islam yang murni. Semoga Allah Swt.  berkenan menerima usaha sederhana ini, melimpahkan taufik-Nya, serta senantiasa menjaga Khalifah-Nya, Imam Mahdi afs. di muka bumi ini.
Kami ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ayatullah al-Uzma Syaikh Makarim Syirazi, Sayyid Husain Husaini dan kawan-kawan yang telah berupaya menyusun buku ini. Demikian juga kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Akmal Kamil yang telah bekerja keras menerjemahkan buku ini ke dalam bahasa Indonesia. Tak lupa ucapan terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi di dalam penerbitan buku ini.


Divisi Budaya
Lembaga Internasional Ahlul Bait


















SEPATAH KATA DARI
AYATULLAH AL-‘UZMA MAKARIM SYIRAZI

Pertanyaan senantiasa menjadi kunci pengetahuan manusia. Setiap orang dan bangsa yang sedikit mengajukan pertanyaan akan menemukan peluang kecil untuk mendapatkan kunci tersebut. Pada dasarnya, mengajukan pertanyaan dan memberikan jawaban yang benar merupakan hak logis bagi setiap orang.
Al-Qur’an berulang kali menegaskan perkara ini, bahwa bertanyalah kepada ahli setiap bidang ilmu tentang sesuatu yang tidak jelas; “Bertanyalah kepada ahli, jika kamu tidak mengetahui.”
Perintah Al-Qur’an ini menandaskan bahwa Islam tidak menetapkan batasan atas muslimin dalam mengajukan pertanyaan,  bahkan atas nonmuslim, sebab redaksi ayat ini bersifat umum; tidak tertuju kepada muslimin saja. Ia memberikan izin kepada mereka untuk melontarkan secara gamblang segala bentuk pertanyaan mengenai pelbagai masalah; akidah, sosial, etika, politik, dan lain sebagainya.
Jelas bahwa mengajukan soal-soal yang menyimpang; untuk merusak dasar pemikiran dan keyakinan, menciptakan atau menumbuhkan keraguan dan goncangan pemikiran masyarakat secara umum, sikap kontroversial, debat kusir, keras kepala, dan fanatisme, sungguh tidak sejalan dengan kaidah di atas. Karena kenyataannya, semua itu bukanlah pertanyaan (yang sehat), tetapi agenda-agenda destruktif yang tidak manusiawi, yang dikemas dalam bentuk soal.
Berangkat dari kerangka ini, secara umum Al-Qur’an merupakan sebuah ensiklopedia besar pengetahuan Ilahi dan masalah-masalah kemanusiaan untuk berbagai kawasan dan tempat. Semua itu telah tertuang dalam ayat-ayat yang menganjurkan untuk bertanya. Sebagian besar masalah itu telah diulas secara teliti dan tuntas dalam kitab-kitab tafsir terdahulu, karena masalah-masalah itu bukanlah termasuk masalah yang rumit.
Ketika menulis Tafsir Nemûneh (dengan bantuan para ulama), kami berupaya untuk menguraikan seluruh pertanyaan itu —khususnya yang bertalian dengan masalah-masalah kontemporer— secara seksama dan memberikan jawaban atasnya secara lugas.
Sebagai sebuah informasi penting yang layak diketahui, khususnya oleh para pemuda budiman yang sedang menuntut ilmu, Hujjatul Islam Aqai Husaini melalui kerjasama dengan Hauzah Ilmiah Qom—sebagaimana nama-nama mereka tertuang pada pendahuluan buku ini—telah berupaya secara teliti menyusun pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban yang terhimpun dalam 27 jilid Tafsir Nemûneh dan 10 jilid Payâm-e Qur’ân. Mereka menata secara sistematis seluruh pertanyaan tersebut sehingga terkumpullah sebanyak 180 soal-jawab penting. Sungguh mereka telah menyusun buku ini dengan sistematis dan mendesainnya bab-per-bab (syukur kepada Allah atas usaha mereka) dengan penuh cita-rasa dan kecintaan.
Saya berharap kumpulan soal-jawab ini dapat menjadi sebuah jendela baru yang terbuka lebar untuk segenap khalayak -khususnya para pemuda Muslim yang budiman- dalam masalah-masalah keislaman dan Qur’anik, serta menjadi bekal bagi semua untuk menyongsong Hari Kebangkitan.


Qom, Hauzah Ilmiah
Nashir Makarim Syirazi

























SEKAPUR SIRIH DARI PENYADUR

Dengan Nama Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang

Sepanjang sejarah, para ulama besar Syi’ah telah bersusah payah menyusun aneka ragam buku tafsir Al-Qur’an. Sebagian besar buku tafsir tersebut senantiasa menunjukkan kontribusinya bagi para ulama, Hauzah Ilmiah dan para pecinta Al-Qur’an. Kehadiran Tafsir Nemûneh mengisi kekosongan kitab-kitab tafsir lainnya yang tidak tersedia dalam Bahasa Persia. Dari sisi ini, Tafsir Nemûneh memiliki keistimewaan. Terlebih pada saat-saat sekarang ini; kecenderungan masyarakat dari berbagai lapisan kepada Al-Qur’an terus mengalami peningkatan.
Bekerjasama dengan beberapa ulama, Ayatullah Makarim Syirazi Hf telah memberikan jawaban atas kebutuhan penting ini. Dengan merampungkan penyusunan buku tafsir yang bernilai ini, beliau telah memberikan khidmat yang tak ternilai kepada Al-Qur’an.
Sebagian dari keistimewaan buku tafsir ini yang menjadi titik all-inclusive (serba meliputi) dan daya tarik yang luar biasa adalah beberapa poin di bawah ini:
1.        Meskipun buku ini ditulis dalam Bahasa Persia, namun sisi ilmiah dan penelitiannya terpenuhi secara baik. Buku tafsir ini sangat bermanfaat, baik bagi para ulama maupun bagi masyarakat umum yang ingin memahami Al-Qur’an.
2.        Dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an, alih-alih menguraikan masalah-masalah yang tidak begitu penting, buku ini lebih menitikberatkan penguraian masalah-masalah yang dapat berpengaruh positif pada upaya pembinaan kehidupan manusia, baik dalam skala sosial maupun personal.
3.        Sesuai dengan subyek-subyek yang relevan dengan ayat-ayat yang dibahas, uraian-uraian singkat dan terpisah dijelaskan dalam buku tafsir ini sehingga para pembaca dapat menelaahnya secara global dan tidak perlu merujuk lagi kepada buku-buku tafsir yang lain.
4.        Redaksi buku tafsir ini tidak menggunakan istilah-istilah rumit, sementara masalah-masalah penting ditambahkan pada catatan-catatan kaki, sehingga di samping bagi kaum cendekiawan dan ulama, juga berfaedah bagi para perujuk secara umum.
5.        Buku tafsir ini berusaha menjawab masalah-masalah kontemporer dan memberikan solusi atas aneka ragam permasalahan yang menyangkut Ushuluddin, Furu’uddin dan pengetahuan-pengetahuan umum keislaman.

Berdasarkan poin-poin di atas ini, kami meminta izin dari Ayatullah Makarim untuk mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawabannya yang termuat dalam buku tafsir ini secara terpisah dan menghaturkannya kepada masyarakat umum, khususnya para generasi muda. Sukur, keinginan ini dapat terwujud dengan kesepakatan beliau.
Dan bekerjasama dengan para sahabat yang budiman, Hujjatul Islam Ahmad Ja’fari, Hujjatul Islam Sayid Ali Ridha Ja’fari, Hujjatul Islam Sayid Murtadha Musawi, Hujjatul Islam Sayid Asghar Husaini dan Hujjatul Islam Muhammad Husain Muhammadi, kami menelaah serial Tafsir Nemûneh dan tafsir tematik Payâm-e Qur’an.
Dari kedua buku ini, hadir di hadapan Anda sebuah buku yang memuat 180 soal-jawab seputar masalah akidah. (Dengan berbagai pertimbangan, buku yang pada mulanya memuat 180 soal-jawab ini kemudian mengerucut menjadi 110 soal-jawab—AK.).
Terakhir ini, kami memandang perlu untuk menjelaskan beberapa poin berikut ini:
a.        Jawaban atas sebuah pertanyaan seringkali terurai dalam beberapa buku tafsir. Kami telah merangkum, mengumpulkan dan menguraikannya di satu tempat.
b.       Dalam kumpulan soal-jawab ini kami berupaya menghindari pertanyaan-pertanyaan yang bertalian dengan tafsir ayat, lantaran tujuan utama kami adalah mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang sedang mengemuka di tengah-tengah masyarakat kita, bukan menguraikan poin-poin tafsir yang harus menggunakan telaah komprehensif untuk mendapatkan tafsir ayat tersebut.
c.         Barangkali terbetik pertanyaan; bukankah kumpulan soal-jawab ini hanyalah ulangan dari upaya Ayatullah Ustadz Ja'far Subhani yang telah membuahkan karya yang sama (pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban agama)? Dalam menjawab pertanyaan ini harus diperhatikan bahwa hanya terdapat 30 masalah yang serupa dari kedua buku ini.
d.        Meskipun mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya dari buku ini tampaknya pekerjaan yang mudah, akan tetapi tingkatan beragam dari pekerjaan ini, misalnya menelaah satu seri buku tafsir, mengumpulkan soal-soal dan jawaban-jawabannya, menyusun dan mengkompilasi hal-hal yang bersifat pengulangan, banyak menyita waktu.
e.         Kumpulan 180 soal dan jawab tersusun dari 143 masalah di buku Tafsir Nemûneh, 35 masalah di tafsir tematik Payam-e Al-Qur’an, 1 masalah dari buku Payâm-e Imam, syarah Nahjul Balaghah beliau dan satu masalah dari Afaridegâr-e Jahân (kumpulan kuliah beliau).

Semoga persembahan sederhana ini mendapatkan pengabulan dari Imam Zaman a.s. (semoga ruh kami menjadi tebusannya).


Qom
Sayid Husain Husaini









1 komentar: